Posted on .13 Januari 2015, Rabu,
15.00
Semenjak umat manusia menghuni
planet bumi ini, sebenamya mereka sudah seringkali menghadapi masalah-masalah
kesehatan serta bahaya kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan
hidup yang ada di sekeliling mereka seperti benda mati, mahkluk hidup, adat
istiadat, kebiasaan, dan lain-lain. Namun, karena keterbatasan ilmu pengetahuan
mereka pada saat itu, setiap kejadian yang luar biasa dalam kehidupan mereka
selalu diasosiasikan dengan hal-hal yang bersifat mistik. Contoh, wabah
penyakit sampar yang berjangkit di suatu tempat dianggap sebagai kutukan dan
kemarahan dewa.
Masa silih berganti, pada abad ke-19
terjadi Revolusi Industri di Inggris. Era industrialisasi ini menimbulkan
masalah baru pada masyarakat Inggris berupa munculnya daerah permukiman kumuh,
akumulasi buangan dan kotoran manusia, masalah sosial dan kesehatan, yang
terutama terjadi di kota-kota besar.
Pada tahun 1832, terjadi wabah
penyakit kolera yang dahsyat di Inggris dan membawa banyak korban jiwa manusia.
John Snow (1854) melakukan penelitian epidemiologi terhadap wabah kolera yang
terjadi di Broad Street, London, dan membuktikan bahwa penularan penyakit
kolera yang terjadi di Inggris pada saat itu disebabkan oleh pencemaran Vibrio
cholerae pada sumber air bersih yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Sejak saat itu, konsep pemikiran
mengenai faktor-faktor lingkungan hidup eksternal manusia yang mempunyai
pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap masalah kesehatan
terus-menerus dipelajari dan berkembang menjadi suatu disiplin ilmu yang
disebut sebagai Ilmu Kesehatan Lingkungan atau Environmental Health.
Usaha-usaha yang dilakukan oleh
individu-individu, masyarakat, atau negara untuk memperbaiki dan mencegah
terjadinya masalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor-faktor
lingkungan hidup eksternal manusia disebut Sanitasi Lingkungan atau
Environmental Sanitation.
Pustaka
Pengantar Kesehatan Lingkungan Dr.
Budiman Chandra , Penerbit Buku Kedokteran EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar