Pengertian HIV AIDS
atau Definisi Lengkap Tentang HIV & AIDS
Pengertian HIV AIDS atau definisi lengkap tentang HIV &
AIDS menurut para ahli medis dan WHO. Seperti yang sering kita dengar sehari-hari, HIV-AIDS ini
merupakan jenis penyakit manusia yang sangat mematikan di dunia dan hingga
sekarang belum ditemukan obatnya. Berikut penjelasan dasar mengenai penyakit
ini:
Pengertian HIV merupakan singkatan dari 'Human Immunodeficiency Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
Atau HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan
sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh. Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Pengertian AIDS
Definisi AIDS adalah singkatan dari 'Acquired Immunodeficiency Syndrome / Acquired Immune Deficiency Syndrome' yang menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS.
Seberapa cepat HIV bisa berkembang menjadi AIDS ?
Lamanya dapat bervariasi dari satu individu dengan individu yang lain. Dengan gaya hidup sehat, jarak waktu antara infeksi HIV dan menjadi sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10-15 tahun, kadang-kadang bahkan lebih lama. Terapi antiretroviral dapat memperlambat perkembangan AIDS dengan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam tubuh yang terinfeksi.
Pengertian HIV merupakan singkatan dari 'Human Immunodeficiency Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
Atau HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan
sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh. Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Pengertian AIDS
Definisi AIDS adalah singkatan dari 'Acquired Immunodeficiency Syndrome / Acquired Immune Deficiency Syndrome' yang menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS.
Seberapa cepat HIV bisa berkembang menjadi AIDS ?
Lamanya dapat bervariasi dari satu individu dengan individu yang lain. Dengan gaya hidup sehat, jarak waktu antara infeksi HIV dan menjadi sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10-15 tahun, kadang-kadang bahkan lebih lama. Terapi antiretroviral dapat memperlambat perkembangan AIDS dengan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam tubuh yang terinfeksi.
Berikut beberapa tanda
gejala HIV AIDS yang perlu kita waspadai :
- Penurunan
Berat Badan Dengan Cepat.
Penurunan berat badan ini biasanya tanpa ada sebab yang jelas. Hal ini
karena biasanya pada penderita penyakit ini akan mulai kehilangan selera
makannya. Walaupun makan dengan banyak kalori, karbohidrat, bergizi tetapi
berat badan akan tetap menurun.
- Demam
: demam merupakan gejala awal
terkena virus HIV, suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celcius. Pada gejala
ini merupakan tahap virus masuk kedalam aliran darah dan bereplikasi dalam
jumlah besar. sehingga terjadinya reaksi inflasi yang ada didalam tubuh.
- Kelelahan
: kelelahan yang berlebihan
adalah tanda efek dari sistem kekebalan tubuh yang aktif
- Otot Pegal, Nyeri Sendi, dan Pembengkakan Kelenjar
Getah Bening : Pada tanda ini merupakan tanda yang biasa terjadi
jika seorang terjangkit virus. sedangkan pembengkakan kelenjar getah
bening adalah tanda bahwa sitem kekebalan tubuh sedang aktif
- Nyeri Tenggorokan dan Sakit Kepala : nyeri
tenggorokan dan sakit kepala merupakan tanda bahwa antibodi tidak melawan
virus HIV AIDS
- Ruam-Ruam Kulit
: Ruam-ruam pada kulit yang
seperti bisul-bisul kecil dan berwarna merah muda yang terasa gatal.
Gejala ini memakan waktu yang panjang dan tak kunjung sembuh. bila ini
terjadi segera hubungi dokter.
- Diare, Mual dan Muntah Kepanjangan : Pada
gejala ini merupakan tanda bahwa bakteri dan kuman dapat masuk ke tubuh
kita dengan mudah karna sistem imun kita sudah menurun.
- Turunnya Berat Badan : Jika
berat badan anda menurun hingga 10% dan terjadi diare dan demam yang
panjang biasanya dalam waktu 30 hari.
- Batuk Kering
: batuk kering bila ini terjadi
dalam waktu yang lama kira-kira satu minggu dan tak kunjung sembuh atau
berkurang setelah meminum obat.
- Pnuemonia dan Toksoplasmosis : Pnuemonia
merupakan penyakit infeksi paru-paru, ini disebabkan oleh jamur dan
biasanya terdapat pada seseorang yang sistem imunnya menurun, sedangkan
Toksoplasmosis adalah sejenis parasit yang menyerang otak, ini diakibatkan
oleh sistem imun yang menurun
- Berkeringat Pada Malam Hari : berkeringat
pada malam hari merupakan tanda dari 50% orang yang pernah menderita
penyakit AIDS, ini bukan karna suhu atau aktifitas berlebihan.
- Perubahan Pada Kuku : kuku
melengkung dan menebal serta terjadi perubahan warna seperti kehitaman dan
kebiru-biruan. Penyebab dari tanda ini adalah terinfeksi jamur.
- Bingung dan Sulit Berkonsentrasi : Pada
tahap ini merupakan tahap akhir yang disebabkan karna fungsi motorik tidak
mampu berkordinasi dengan baik sehingga penderita tak mampu mengerakkan
tangannya dan pada tahap ini tandanya adalah mudah lupa, marah, dan
tersinggung.
- Herpes di Mulut dan Alat Kelamin : Gejala
ini merupakan infeksi pada stadium akhir
- Menstruasi Tidak Teratur : Lama
datang bulan, ini terjadi karna jumlah darah yang semakin berkurang.
- Infeksi
Jaringan Kulit Rambut
Hanya
saja tanda ciri di atas bila terdapat pada diri seseorang kita juga tak boleh
langsung memvonis bahwa seseorang tersebut mengidap penyakit
AIDS, harus ada beberapa pemeriksaan
lebih lanjut untuk bisa membuktikan kebenaran akan diagnosa penyakit yang satu
ini.
Ada beberapa cara penularan penyakit ini. Cara penularan AIDS HIV bisa melalui perantara sebagai berikut :
Ada beberapa cara penularan penyakit ini. Cara penularan AIDS HIV bisa melalui perantara sebagai berikut :
- Seks bebas
dengan penderita yang positif mengidap HIV.
Maka bagi para pelaku seks bebas biasanya akan menggunakan salah satu alat
kontrasepsi yaitu kondom. Maka ketika menteri kesehatan baru Indonesia
yang dilantik menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih pada tanggal 14 Juni
2012 lalu ketika mengkampanyekan pemakaian kondom ini menuai
kontroversial. Karena banyak juga masyarakat yang menilai bahwa kampanye
pemakai kondom kontroversial tersebut akan bisa membuat persepsi bahwa hal
tersebut menghalalkan akan adanya seks bebas pula.
- Mendapatkan
transfusi darah yang tercemar akan virus HIV.
- Penggunaan
jarum suntik yang bergantian, penggunaan jarum tindik atau pun pembuatan
tatto yang telah tercemar virus HIV. Dalam
hal penggunaan jarum suntik, maka para pemakai narkoba yang menggunakan
jarum suntik sebagai medianya adalah termasuk dalam golongan orang yang
mempunyai resiko tinggi tertular penyakit AIDS ini.
- dari ibu
hamil yang positif HIV AIDS kepada janin yang dikandungnya. Sehingga bila
bayi tersebut lahir maka sang bayi akan bisa mengidap pula penyakit yang
serupa.
Ada
beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam mencegah penyakit HIV AIDS ini. Langkah-langkahpencegahan
HIV AIDS yang
bisa dilakukan adalah dengan cara :
Setia terhadap pasangan kita (pasangan suami istri). Jangan sampai kita melakukan seks bebas. Karena selain hal tersebut dilarang agama dan termasuk perbuatan dosa besar, dampak negatif dari seks bebas salah satunya adalah penyebaran penyakit ini yang dari tahun ke tahun jumlah penderitanya semakin meningkat. Fenomena gunung es juga menggambarkan bahwa banyak penderita AIDS yang tidak terdeteksi.
Setia terhadap pasangan kita (pasangan suami istri). Jangan sampai kita melakukan seks bebas. Karena selain hal tersebut dilarang agama dan termasuk perbuatan dosa besar, dampak negatif dari seks bebas salah satunya adalah penyebaran penyakit ini yang dari tahun ke tahun jumlah penderitanya semakin meningkat. Fenomena gunung es juga menggambarkan bahwa banyak penderita AIDS yang tidak terdeteksi.
Bagi para tenaga kesehatan yang berhubungan erat dengan pasien, maka kewaspadaan ekstra harus tetap dilakukan. Karena penularan penyakit HIV AIDS adalah melalui perantara produk darah dan cairan tubuh, maka harus dilakukan dengan cara Kewaspadaan Universal (Universal Precaution). Kewaspadaan Universal adalah panduan mengenai pengendalian infeksi yang dikembangkan untuk melindungi para pekerja di bidang kesehatan dan para pasiennya sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit yang disebarkan melalui darah dan cairan tubuh tertentu.
Bisa
dilakukan dengan
cara hand hygiene, melakukan desinfeksi instrumen kerja dan peralatan yang
terkontaminasi, cara penanganan dan pembuangan barang-barang tajam dengan
benar.
Pengobatan serta perawatan penyakit ini dilakukan dengan berbagai tahapan dan juga sejumlah unsur yang berbeda, yang meliputi konseling dan tes mandiri (VCT), dukungan bagi pencegahan penularan HIV, konseling tindak lanjut, saran-saran mengenai makanan dan gizi, pengobatan IMS, pengelolaan efek nutrisi, pencegahan dan perawatan infeksi oportunistik (IOS), dan pemberian obat antiretroviral.
Pengobatan serta perawatan penyakit ini dilakukan dengan berbagai tahapan dan juga sejumlah unsur yang berbeda, yang meliputi konseling dan tes mandiri (VCT), dukungan bagi pencegahan penularan HIV, konseling tindak lanjut, saran-saran mengenai makanan dan gizi, pengobatan IMS, pengelolaan efek nutrisi, pencegahan dan perawatan infeksi oportunistik (IOS), dan pemberian obat antiretroviral.
Cara mencegah HIV -
AIDS
1.
Hindari Kontak dengan Darah yang terinfeksi HIV
Cara yang paling umum untuk menularkan HIV adalah melalui kontak dengan darah
dari orang yang terinfeksi HIV. Transfusi, atau kontak dengan luka, dapat
menyebabkan virus menyebar dari satu orang ke orang lain.
Transmisi dengan darah dapat dengan mudah dihindari melalui tes darah dan
menghindari kontak dengan luka jika seseorang positif terinfeksi HIV, jika Anda
harus berurusan dengan luka dari pengidap HIV/ AIDS, pastikan untuk memakai
pakaian pelindung seperti sarung tangan karet.
2.
. Hati-hati dengan Jarum suntik dan peralatan
Bedah Obat infus, jarum suntik dan peralatan tato dapat menjadi sumber infeksi
HIV. Jarum tato senjata,, dan pisau cukur adalah alat yang berpaparan langsung
dengan darah orang yang terinfeksi. Berikut adalah beberapa hal
yang harus Anda perhatikan ketika menggunakan jarum dan peralatan bedah:
* Jangan menggunakan kembali Alat suntik sekali pakai.
* Bersihkan dan cuci peralatan bedah sebelum menggunakannya.
* Jika Anda ingin tato, pastikan itu dilakukan oleh sebuah toko tato bersih dan sanitasi.
* Hindari penggunaan obat-obat terlarang dan zat yang dikendalikan intravena.
* Jangan menggunakan kembali Alat suntik sekali pakai.
* Bersihkan dan cuci peralatan bedah sebelum menggunakannya.
* Jika Anda ingin tato, pastikan itu dilakukan oleh sebuah toko tato bersih dan sanitasi.
* Hindari penggunaan obat-obat terlarang dan zat yang dikendalikan intravena.
3.
Gunakan Kondom Cara lain untuk penularan HIV
adalah melalui kontak seksual tidak terlindungi. kondom adalah baris pertama
pertahanan Anda untuk menghindari terinfeksi HIV. Hal ini
sangat penting untuk menggunakan kondom saat berhubungan seks, tidak hanya akan
mengurangi kemungkinan terinfeksi HIV, tetapi juga dapat melindungi diri dari
infeksi menular seksual lainnya. kondom Lateks adalah yang terbaik, tetapi Anda
juga dapat menggunakan kondom polyurethane. Jangan menggunakannya kembali dan
pastikan bahwa tidak ada yang rusak di hambatan saat menggunakannya.
4.
Hindari Seks Bebas HIV dan AIDS yang lebih lazim
untuk orang dengan banyak pasangan seksual. Jika Anda hanya memiliki satu
pasangan seksual, Anda secara dramatis dapat meminimalkan kemungkinan tertular
HIV atau mendapatkan AIDS. Namun itu tidak berarti bahwa Anda dapat berhenti
menggunakan kondom, Anda masih harus melakukan seks dilindungi bahkan jika Anda
setia pada pasangan seksual Anda.