Kamis, 03 November 2011

Awas, Stres Bisa Memicu Timbulnya Reaksi Alergi

Awas, Stres Bisa Memicu Timbulnya Reaksi Alergi

Vera Farah Bararah - detikHealth
<p>Your browser does not support iframes.</p>


img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Stres diketahui bisa berdampak terhadap tubuh. Tapi jika stres yang dialami cenderung parah maka kondisi ini bisa memicu timbulnya reaksi alergi dari dalam tubuh.

Hampir sebagian besar orang tahu bahwa stres bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, tapi ternyata stres emosional dan mental bisa bernar-benar berdampak terhadap reaksi fisik termasuk alergi.

Beberapa penelitian sudah berusaha mencari tahu mengapa stres dapat memicu reaksi alergi, hasilnya diperkirakan sel mast sebagai pelaku dari kondisi yang timbul.

Ketika alergi, sel mast turut berpengaruh setelah antibodi immunoglobulin E bergabung dan memicu keluarnya zat defensif seperti antihistamin terhadap rangsangan dari alergen (pemicu alergi) seperti protein makanan dan serbuk sari.

Dalam Journal of Heuroimmunology tahun 2004 diketahui ketika seseorang stres, suatu immunoglobulin menyebabkan sel mast melepaskan histamin dan zat-zat lain yang dapat menciptakan alergi, seperti dikutip dari Livestrong, Kamis (3/11/2011).

Para peneliti dari Ohio State University telah menemukan stres dapat meningkatkan keparahan alergi yang ada. Tidak hanya reaksi kulit yang lebih besar tapi memicu reaksi lainnya yang lebih parah sehingga sulit untuk diobati.

Reaksi alergi yang paling sering dialami adalah gatal-gatal pada kulit yang kadang bisa membuat orang tersebut menjadi frustasi dalam mengetahui penyebabnya. Padahal University of Maruland Medical Center mencatat gatal-gatal ini bisa jadi sebagai respons dari stres itu sendiri.

Selain bisa memicu dan memperburuk reaksi alergi yang sudah ada, stres juga dapat memperburuk asma seperti berkontribusi dalam meningkatkan serangan asma.

Untuk itu jika gatal-gatal yang muncul di kulit tak juga diketahui penyebabnya atau reaksi alergi yang semakin parah, kemungkinan hal ini disebabkan oleh stres yang dialami. Salah satu cara mencegahnya adalah mencaritahu cara mengelola stres dengan baik.




(ver/ir)

Redaksi: redaksi[at]detikhealth.com
Informasi pemasangan iklan
email : sales[at]detik.com

Aman Berkendaraan di saat Hujan

Aman Berkendaraan di saat Hujan
Minggu Kliwon, 04 November 2011
Pastikan semua karet pada mobil dalam keadaan baik, seperti karet jendela dan karet wiper. Segera ganti dengan yang baru jika ada yang sobek. Pastikan isi air tabung pembersih kaca senantiasa dalam keadaan penuh.
Jika wiper macet atau air penghapus kaca habis, dan Anda tengah berkendara dalam keadaan hujan, coba trik darurat ini. Carilah warung terdekat dan beli sabun colek. Oleskan sabun secara memanjang pada pinggiran kaca depan bagian atas. Zat kimia di dalam sabun akan membuat air hujan langsung tergelincir jatuh sehingga Anda terhindari dari kaca buram.
Jika wiper macet atau air penghapus kaca habis, dan Anda tengah berkendara dalam keadaan hujan, coba trik darurat ini. Carilah warung terdekat dan beli sabun colek. Oleskan sabun secara memanjang pada pinggiran kaca depan bagian atas. Zat kimia di dalam sabun akan membuat air hujan langsung tergelincir jatuh sehingga Anda terhindari dari kaca buram.  
Pastikan semua lampu kendaraan berfungsi dengan baik, agar saat berada dalam kegelapan saat hujan, lampu - lampu tersebut dapat membantu Anda melihat jalan dengan maksimal.
Jangan sembarangan menerobos jalanan yang tergenang air. Kita tidak tahu seberapa dalam genangan air tersebut. Lihatlah mobil di sekeliling Anda yang jenisnya seperti mobil Anda. Jika hanya setengah bannya yang 'tenggelam', Anda aman untuk meneruskan perjalanan. Jika lebih dari itu, sebaiknya hentikan mobil di pinggir jalan lebih dulu.
Jika Anda terjebak di area banjir, pastikan ketinggian air masih di bawah lubang knalpot dan sistem pengapian. Tak perlu mematikan mesin meski knalpot sudah terendam. Tekanan gas buang akan memblokir air yang masuk ke knalpot. Namun jika sampai mesin mati, saluran buang tidak punya tekanan sehingga air langsung menerobos masuk ke knalpot.
Saat berkendara di jalanan yang basah,  kurangi kecepatan. Jalanan yang basah memungkinkan terjadinya Aquaplanning, yaitu terbentuknya lapisan segitiga antara ban dan permukaan jalan. Hal ini akan membuat mobil kehilangan traksi dan kemampuan mengerem.
Jika Anda berkendara saat hujan yang disertai petir yang menyambar-nyambar, segera matikan radio mobil. Beberapa komponen di dalam radio mobil sangat rentan terhadap gangguan petir.
Sehabis melewati banjir, penting untuk memeriksa rem mobil. Komponen rem yang terendam air bisa menimbulkan karat dan menyebabkan kerusakan.
 Pengirim : admin gudangmobil
 Sumber : http://www.conectique.com/life_skill_tips/article.php?article_id=5023

Berpikir Komputasional

  Pada zaman saat ini, banyak peralatan dan aplikasi di dunia digital yang memakai kompute. Banyak program dari komputer, diantaranya untuk ...